OpO ~ Penentu Lulus Tidaknya Interview Kerja |
Mencari pekerjaan
tidaklah mudah, baik itu dari referensi teman atau iklan lowongan kerja. Namun
jangan mudah menyerah begitu saja. Segala sesuatu yang dilakukan dengan
optimis, akan membuahkan hasil yang baik, salah satunya saat tahap wawancara.
Banyak pelamar yang gagal diterima kerja karena tidak lulus sesi wawancara. Tidak mudah memang, apalagi bagi pelamar yang jarang melakukan interview kerja. Interview merupakan sebuah proses yang pasti dilalui oleh pencari kerja, proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pencari kerja yang melamar layak atau tidak untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Banyak pelamar yang gagal diterima kerja karena tidak lulus sesi wawancara. Tidak mudah memang, apalagi bagi pelamar yang jarang melakukan interview kerja. Interview merupakan sebuah proses yang pasti dilalui oleh pencari kerja, proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pencari kerja yang melamar layak atau tidak untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Biasanya setiap
perusahaan memiliki divisi HRD (Human Resources Department) yang bertanggung
jawab untuk menyaring pelamar kerja sehingga perusahaan bisa mendapatkan calon
karyawan yang berkualitas.
Ada beberapa penilaian
yang dilakukan oleh HRD dalam mencari calon karyawan yang ideal dan masing –
masing HRD memiliki penilaian sendiri yang disesuaikan dengan posisi lowongan
yang dibutuhkan dan tentunya bukan hanya kemampuan dalam bekerja saja yang
dinilai tetapi kemampuan interpersonal setiap pelamar.
Untuk memudahkan anda
dalam melalui proses interview, ada baiknya anda membaca 6 saran berikut, yang
mungkin akan menjadi penentu diterima atau tidaknya anda di perusahaan tersebut:
Motivasi Kerja
Motivasi dalam bekerja
menjadi hal yang penting karena akan berpengaruh terhadap kinerja sang pelamar
kedepannya. Maka Anda harus tahu motivasi apa yang membuat Anda ingin bekerja
di perusahaan itu. Biasanya dalalam memenuhi kriteria ini muncul pertanyaan
dari HRD, Kenapa anda ingin bergabung di perusahaan ini?
Untuk menjawab
pertanyaan tersebut kita harus mengemas jawaban yang dapat menarik user, bukan
berarti kita memberikan jawaban yang teoritis tetapi kita harus menjawab dengan
jawaban yang dapat memberikan upaya dan pengembangan perusahaan.
Lalu seperti apa
jawaban yang teoritis tersebut. Misalnya muncul pertanyaan, Bagaimana
peran anda saat berada dalam sebuah tim kerja? Kemudian anda menjawab Saya
berperan untuk saling membantu tim, karena penting dilakukan dalam meraih hasil
yang maksimal.
Rencana Kedepan
Rencana ke depan juga
menjadi pertanyaan yang sensitif sehingga harus dijawab dengan tepat. Anda
sebagai pelamar harus mempunyai rencana lebih dulu kedepannya mau seperti apa.
Anda harus memberikan jawaban yang konsisten dan menggambarkan karier lima
tahun mendatang.
"Jangan (menjawab) 'nggak tahu sih pak jalani saja', itu jawaban yang kurang diharapkan sama user, coba menjawabnya 'saya akan berkontribusi terhadap ini-ini, saya ingin mengembangkan perusahaan dengan cara ini-ini," misalnya.
"Jangan (menjawab) 'nggak tahu sih pak jalani saja', itu jawaban yang kurang diharapkan sama user, coba menjawabnya 'saya akan berkontribusi terhadap ini-ini, saya ingin mengembangkan perusahaan dengan cara ini-ini," misalnya.
Gaji
"Biasanya akan
ditanya harapan gajinya, memang si kandidat harus punya data terlebih dulu gaji
di perusahaan itu seperti apa,". Paling tidak kita sudah sosialisasi dengan
karyawan yang telah bekerja di perusahaan tersebut dan sedikit menyinggung
bagaimana ataupun berapa standard gaji di perusahan tersebut. Sebagai referensi
untuk menjawab, ketika anda di Tanya mengenai harapan gaji yang anda inginkan.
Data tersebut untuk
membantu Anda lolos sesi wawancara. Jika jawaban mengenai gaji terlalu tinggi
bisa membuat pewawancara kurang menyukai Anda. Namun kalau terlalu rendah bisa
mempengaruhi persepsi pewawancara kalau Anda merupakan orang yang tidak percaya
diri.
Pengetahuan Posisi Yang
Dilamar
Kita harus memiliki
pengetahuan luas mengenai posisi yang kita pilih. "User juga biasanya
mengetes berdasarkan tiga hal, sisi knowledge, skill, dan behaviour.
Ia menambahkan,
seseorang yang melamar ke sebuah perusahaan sudah harus tahu pekerjaannya
seperti apa. Pengetahuan itu harus dimiliki sang pelamar sebelum melakukan
wawancara agar bisa menjalin komunikasi yang baik dengan pewawancara.
Skill
Setiap orang tentu
memiliki keahlian berbeda-beda. Maka sebaiknya memilih posisi yang sesuai
dengan skill Anda saat melamar kerja. Keterampilan dalam bekerja juga menjadi
pertanyaan penentu dalam proses interview. Sebagai contoh, melamar ke
perusahaan advertising tapi memilih bagian keuangan, Anda harus tahu dan
menguasai bidang tersebut karena nanti akan ditanya seberapa mampu Anda
mengembangkan perusahaan.
Sikap
Saat melakukan
wawancara kerja, user juga ingin mengetahui apa tindakan Anda untuk
mengembangkan perusahaan. Pewawancara mau mengetahui cara Anda bersikap apakah
sesuai atau tidak dengan posisi yang Anda inginkan.
"Jadi misalnya
orang itu ngelamar jadi akuntan, dia punya knowledge akunting, skill, dan
behaviour sebagai akuntan atau tidak."
Itulah beberapa
informasi yang dapat opodab sampaikan untuk dapat anda terapkan ketika anda
mempertimbangkan untuk melamar sebuah perkerjaan. Dan juga untuk mempersiapkan
anda dalam menjawab pertanyaan dalam sesi interview nantinya.
Ciao,
OpODab,